Social Icons

Selasa, 13 November 2012

aku ijinkan kaka pergi


Kamu begitu kuat. Tidak mudah goyah. Dan yang kutahu, kamu begitu keras kepala. Aku tahu aku harus melakukan sesuatu agar bisa merubuhkan dindingmu. Membutuhkan waktu sekian detik untuk melakukannya bukan? Alhasil, aku dapat membuka semuanya tentangmu. Menemukan alasan mengapa kau pergi. Aku tahu, aku harus melakukan itu. Sudah kucoba. Dan bukannya aku menyerah begitu saja. Tapi memang aku tidak mampu melakukannya.

Aku mencoba diam. Yang kutahu, diam itu emas. Dengan anggapan begitu aku kaya bukan? Ah, tapi diam tidak akan menjawab apapun. Benarkan ? Lalu, aku harus bagaimana agar aku tahu kau seperti ini. Agar ku tahu alasanmu pergi begitu saja.

Inbox e-mail yang biasanya selalu ramai, kini tak lagi ramai sejak kepergianmu. Dan yang tersisa hanya tumpukan-tumpukan e-mail lalu darimu. Rasanya ingin bertanya sekali saja agar aku jelas. "Mengapa kamu pergi?"

Tapi semuanya sudah menjadi lalu. Kamu telah pergi. Jauh pergi tanpa sapa. mungkin kau menghilang di sana. aku masih ingat pesan terakhir darimu : Kalau nanti aku tidak kembali, jangan cari aku...
Sesingkat itu untuk waktu yang begitu lama kunanti kehadiranmu.
Duduk di depan layar berukuran kecil ini, membuatku semakin menghanyut saat kembali kubuka inbox e-mail itu. Tidak lagi ada pesan dari mu. Tidak lagi ada...
Dentingan jarum jam yang beradu dengan detakan jantung adalah waktu yang kutunggu sendari tadi. Waktu dimana aku akan melepaskanmu. Melepaskan kenangan yang pernah kuhayalkan. Aku melepaskanmu....sekarang. Pegilah. Aku tidak akan mencarimu. Itu lebih baik :) bukankah begitu yang kau mau ? Aku melepasmu...dan tidak akan ada sosoku yang mencarimu (lagi). Tapi harus selalu kau ingat dde, 'ada harga yang harus dibayar saat keputusan itu kau ambil'. Itu pesan yang tadi disampaikan sahabatku. Ingat itu yaa ...
Semuanya berlalu dan menjadi abu ..
Maka ku ijinkan KAKA pergi :')

# ka Dikha dwi agung   :'D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
 
Blogger Templates