Huh,,,,
Hembusan nafas kali ini terasa berat, begitu menyesakan seolah menahan beban yang begitu berat. Entah apa penyebab nafas ini terasa berat untuk dihembuskan,mungkin butuh sesuatu yang harus dilakukan untuk mengetahuinya. Tapi rasanya kali ini aku tahu sedikit kenapa semua terasa begitu berat,,, iya masalah yang selalu sama,masalah yang dirasa tak ada habisnya menyelimuti diri ini, rasanya sangat tidak mengenakan ketika diliputi oleh hal-hal seperti ini.
Teriakan ini, teriakan yang selalu sama “Aku lelah dan ingin berhenti”, iya selalu itu. Didukung dengan keadaan yang seolah benar benar ingin mengalahkanku. Luka ini terasa begitu menyayat. terkadang disaat berdiam diri ditempat yang ramai dengan kondisi yang selalu menyendiri terlintas dipikiranku pertanyaan-pertanyaan yang aku rasa sulit untuk kujawab sendiri, “Kenapa selalu aku ditempatkan didalam sebuah lingkungan yang tidak aku kehendaki?”, “kenapa pula aku selalu tidak diberi kesempatan untuk merasakan hal yang aku kehendaki?” atau “kenapa pula aku selalu berada dalam satu lingkungan dengan orang-orang yang tidak pernah bisa sejalan dengan aku?” , kenapa selalu aku ?.
Mengeluh ? rasanya ini bukan lagi perihal mengeluh tapi kejenuhan yang terjadi dalam tiap kehidupan diri seseorang , benarkan ? , entahlah harus apa, harus bagaimana untuk menghadapi semuanya. Rasanya ingin benar benar berteriak , meneriaki nama mu agar kamu kembali disini menemani aku .
Teriakan itu selalu berulang bercampur dengan harapan yang tak kunjung padam untuk menunggumu kembali disini. Rasa lelah jenuh dan bosan menunggu rasanya tak pernah sesakit ini. Dengan semua masalah yang ada , keadaan yang selalu tak pernah seperti yang aku inginkan atau orang-orang yang selalu “beda”, aku akan tetap berusaha menjadi yang terkuat,menjadi yang paling kuaat, dan yang penting menerima semuanya, serta menunggu kamu .
Sabtu, 29 November 2014
Kamis, 20 November 2014
Jadi Siapa ?
Masih dengan diam tanpa mau membuka diri,masih dengan emosi tanpa mau menekan, Masih dengan Takut tanpa mau mengakui.
Masih dengan rindu tanpa mau Berjumpa, ah jangankan temu untuk mengobatinya pun sekedar dengan suara sapamu dengan telephone rasanya kamu pun enggan.
Masih dengan Cinta yang diam diam, Masih dengan perasaan yang belum mau diungkapkan, bukan perihal takut tapi soal keraguan yang menyelimuti hati.
Dan masih dengan Hati yang tetap dihuni oleh nama yang sama.
Serta dengan keadaan yang selalu sama tanpa perubahan, masih dengan angin yang sama yang bertiup dari darat laut ke darat tanpa mau merubah arah.
Masih dengan Ambisi yang sama tanpa mau mengganti , Masih dengan Obsesi yang sama tanpa mau merubah.
Semuanya sama seolah enggan melangkah maju meninggalkan segalanya, seolah hanya ingin memperjelas apa yang dirasa tanpa mau menggantinya tanpa mau mengakhiri.
Masih dengan rindu tanpa mau Berjumpa, ah jangankan temu untuk mengobatinya pun sekedar dengan suara sapamu dengan telephone rasanya kamu pun enggan.
Masih dengan Cinta yang diam diam, Masih dengan perasaan yang belum mau diungkapkan, bukan perihal takut tapi soal keraguan yang menyelimuti hati.
Dan masih dengan Hati yang tetap dihuni oleh nama yang sama.
Serta dengan keadaan yang selalu sama tanpa perubahan, masih dengan angin yang sama yang bertiup dari darat laut ke darat tanpa mau merubah arah.
Masih dengan Ambisi yang sama tanpa mau mengganti , Masih dengan Obsesi yang sama tanpa mau merubah.
Semuanya sama seolah enggan melangkah maju meninggalkan segalanya, seolah hanya ingin memperjelas apa yang dirasa tanpa mau menggantinya tanpa mau mengakhiri.
Jumat, 25 Juli 2014
Scary
Tirai jingga menutupi jendela, tidak sedikitpun menyisakan celah. Telah bertahun-tahun, dan ruangan ini sama sekali tak asing bagiku. Mungkin malam ini memang berbeda. Mungkin setiap hari aku begini. Mungkin hanya aku saja yang tak lagi mampu mengingkarinya.
Pikiran kita memiliki kecepatan tak hingga perihal berpindah dari satu ranah menuju ranah lainnya. Dari masa yang silam menuju masa yang belum juga tiba.
Untukku, ini babak ke-tujuh belas. Tentunya semua pun bisa menghitung. Namun, malam ini, di bawah sinar lampu yang urung kupadamkan, kuhitung tahun demi tahun dan bertanya; sudah sejauh mana aku melangkah? Seberapa panjang sisa perjalananku kelak?
Pernah entah kapan, aku melakukan hal yang persis sama. Di tahun terakhir sekolah dasar, aku berusaha menerka, “akan seperti apa aku di tahun depan?” Di tahun terakhir sekolah menengah pertama, aku juga mempertanyakannya, “akan seperti apa aku di tempat berikutnya?” Padahal, ternyata semua tidak seberat yang kita duga setelah kita terbiasa menjalaninya.
Dan malam ini, hal serupa pun terjadi.
Jika kamu bertanya kenapa kupikirkan ini semua, tak lain karena banyak hal telah menimpa. Momen demi momen serupa bata demi bata yang menyusun kita hingga menjadi diri kita yang sekarang. Satu saja bata tanggal, mungkin kita tak akan lagi sama seperti sediakala. Betapa berartinya momen dan cara kita memandang. Kadang aku benci betapa mengerikannya ketidakpastian akan momen-momen di masa depan, dan akan seperti apa kelak diriku dibuatnya.
Semesta bergerak. Kita berubah. Terlebih lagi jalan masih amat panjang terbentang.
Terlalu saru antara penasaran, tak sabar, atau justru khawatir.
Ini baru sepersekian hidupmu, untuk apa kamu khawatir?
Justru karena itulah aku bertanya. Dan, oh, soal angka. Tak ada bedanya kita hidup tujuh belas ataupun seribu tahun. Karena yang kelak orang dan Tuhan kenang adalah apa yang kita perbuat. Bilangan hanyalah pelipur lara untuk orang seperti kita yang mungkin akan mati tanpa meninggalkan kesan berarti. Pada akhirnya, akan selalu ada hal yang kita harap telah kita lakukan. Akan selalu ada kata yang kita harap sempat terucap. Namun, di sinilah kita. Di sinilah aku sekarang. Berharap perkara usia membuatku merasa sedikit lebih baik.
So scared of getting older, I’m only good at being young. So, I play the number games to find a way to say that life has just begun.
Seiring detik berganti dan momentum hadir, segalanya kelak berubah. Mungkin kita terlalu sibuk memungut detik demi detik, sampai kita lupa untuk apa. Terlalu sering menghitung angka ketimbang seberapa tulus kita menghidupi mimpi dalam dunia yang terus berekspansi.
Jarum jam menunjuk pukul dua belas. Kuputuskan untuk memejamkan mata.
Dan seperti hari yang sudah-sudah, aku akan terus bertanya seberapa besar perubahan yang kelak tiba, seberapa banyak penyesalan dan tahun yang kurasa sia-sia belaka. Tanpa sadar bahwa saat aku terbangun nanti, mungkin aku bukan lagi orang yang sama. Dan di masa yang akan datang, barangkali kita akan sama-sama menertawai kebodohan kita yang merasa tidak ke mana-mana hanya karena alasan usia—padahal kita telah berkembang sebegini pesat.
Rabu, 23 Juli 2014
Coretan sederhana
Hai, apa kabar?
Lucu rasanya ketika menjalani sesuatu yang dirasa stagnan, tapi ternyata saat kita menengok ke belakang, semua tak lagi sama.
Mungkin saya masih manusia yang selalu inevitably overthinking, benci tempat ramai, jarang memilih tapi sekalinya memilih sukar berganti pilihan, tidak suka musik era digital, paling bahagia setelah baca novel genre Fantasi , bodoh dalam hal basa-basi, tapi semangat setengah mati kalau diajak bicara tentang kehidupan.
Bersamaan dengan itu, nyatanya saya berubah. Tidak takut menyeberang jalan sendiri. Tidak takut bolos sekali-sekali kalau memang datang tapi sia-sia.
Katanya, mustahil kita tertawa karena lelucon yang sama berkali-kali, tapi saya tidak percaya. Ada banyak hal yang lucu dan tetap lucu bagi saya sampai bertahun-tahun ke depannya. Ada juga hal yang menyedihkan dan tetap seperti itu sampai entah kapan.
Omong-omong, sudah lama kita jadi objek lawakan semesta.
Kadang saya pikir ini sejenis survival game yang sengaja dirancang, dipersulit, dipermainkan, dan ditertawakan oleh seisi semesta layaknya acara televisi. Kita itu payah. Drama kejar tayang.
Mungkin apa yang kita anggap tragedi bisa ganti wajah jadi komedi satu hari nanti.
Tapi sepertinya bukan hari ini.
Selasa, 10 Juni 2014
BIAR "MEREKA" YANG BALAS
Karma !
banyak orang yang ngomongin soal itu,entah asal muasal nya dari mana, tapi kata
“karma” itu sempet jadi trending topic di kalangan anak remaja, bahkan sampai
sekarang gak jarang anak muda ngomongin soal Karma . karma itu apa sih ? .
bicara soal karma pasti tiap orang punya pengertian sendiri kan soal “Karma”,
dan kalo menurut aku karma itu Hasil dari perbuatan kita , atau balasan
perbuatan kita. Mungkin pengertian ini beda – beda buat setiap orang. Kalo menurut
kak Ali Karma itu “ balasan, tergantung
kita , kalo baik ya baik kalo jahat ya jahat” beda lagi sama pendapatnya nisa, kalo menurut
dia “ karma itu gak ada “ tapi karma menurut buku yang
pernah dibaca “Karma itu hukum alam,saat
kita sakit maka dia juga bakal sakit”
Karma
banyak terjadi dikalangan remaja, wajar lah masih labil , karma juga gak
jauh-jauh sama yang namanya “CINTA” , kalo soal cinta jangan ditanya deh
artinya apa , menurut aku sendiri cinta
itu punya definisi yang luas , banyak banget. Coba deh survei orang-orang
terdekat kita jawabanya beda tepi intinya selalu sama. Tapi cinta menurut
Prof.Ali atmanegara cinta adalah
Perasaan suka yang berlebih yang biasanya menyebabkan sakit hati, dan
kebahagiaan yang tak terkontrol yang ujungnya sedih. *tsaaaah
Kita
bahas karma yang sering dialami anak remaja , yeah karma itu tentang cinta
*wisss *tepuktangan, kita bahas juga kasus nya kak alay nih , yang katanya
pernah kena karma , dulu dia gonta ganti pacar mulu sampe akhirnya kena karma
yang ekstrim banget yang bener bener bikin dia sadar, efek nya sekarang dia
selalu dikarmain sama orang-orang yang deket sama dia.
Kadang
karma ini malah bikin orang jadi jahat , bikin orang mau ngebales apa yang dulu
pernah nimpa dia, jahat kan ? mungkin itu juga jawaban dari cowo yang gonta
ganti pasangan dan cewe yang gonta ganti pasangan juga.
Kak ali
pernah ngingetin ke Kita “Jangan Jadi
Jahat” ! ok kata-kata itu inget terus , eh giliran udah dinasehatin soal itu
malah kaka sendiri sekarang yang mau jadi jahat, kaka sendiri malah yang mau
php-in cewe-cewe, kadang suka gangerti sama pikiran kamu kak-_-.
Dari
yang kaka nasehatin , aku bisa ngasih kesimpulan dan Coba inget ini “Gausah jadi Jahat dengan mau
ngebales apa yang orang-orang itu lakuin ke kita, dengan mereka jahatin kita
pun itu artinya mereka sendiri yang NGEJEMPUT KARMA nya, so buat kita yang
pernah disakitin cukup duduk diam nonton mereka yang ‘NANTI” kena karma yang
mereka jemput sendiri” nah intinya
gausah main bales balesan biarin aja “Mereka” yang bales jangan kita.
Haha
sotau banget ya aku bahas-bahas soal ginian :D , ya gini efek selalu dikecewain
jadi belajar buat lebih paham, dan gak ngebales. Kadang sadar dengan kita
dikecewain gitu ,sama halnya kita terlatih patah hati, entah soal pacar atau
apapun , karna patah hati gak melulu soal pasangan kan ? ya walaupun lekat
dengan pacaran .
Intinya soal
karma : “KARMA itu gak ada buat orang –
orang yang nuntut karma ADA. Tapi KARMA itu ADA buat orang-orang yang PERNAH
SAKIT tapi IKHLAS!” Dan orang yang
bilang “Tunggu Karma” untuk siapa aja adalah orang yang GAK PERNAH BERSYUKUR
ATAS APA yang TUHAN KASIH”
Udah
dulu kali ya bahas bahas soal ini nya hahah , udah diledekin nih -_- “Anak
kecil patah hati” tapi sekarang udah gak
patah hati soalnya udah ada yang merekatkan hati yang patah itu *halahapaansih
:p wkwkkww
Rabu, 04 Juni 2014
Suara
Suara itu
masih mengudara dengan jelas, masih
terasa hingga saat ini seakan enggan untuk dilupakan, enggan untuk dihapuskan.
Suara itu , suara yang dulu setia menemani dalam kondisi apapun, suara yang
mempunyai gelombang naik turun. Naik ketika pemilik suara itu sedang marah,
atau khawatir, dan turun atau merendah ketika pemilik suara itu memperlihatkan
sikap dia yang begitu perhatian.
Andaikan penyakit
itu tidak pernah ada, tidak pernah singgah ditubuh besar mu, mungkin kamu masih
disini, bersamaku, anak kecil yang selalu kamu ledek, anak kecil yang selalu
kamu rebut mainannya, anak kecil yang selalu kamu buat menangis.
Waktu memang
misteri, tidak ada satu orangpun yang bisa tau esok itu akan seperti apa ya kan
? sama halnya dengan aku . saat-saat seperti itu yang hingga kini masih aku
rindu , semuanya masih terekam dengan jelas tanpa ada satupun kenangan yang
terlewat, semua itu seakan seperti slide yang terus menerus bergantian
menampilkan kebahagian yang dulu pernah kita lewatin bareng-bareng.
Kamu adalah
sahabat ku sekaligus kakak ku juga :’) entahlah untuk mengikhlaskan semuanya
terasa sulit. Kamu tau ? dulu kamu pernah bilang , kalau nanti kamu gak ada,
kamu gak perlu khawatir , karna menurut kamu aku bisa jaga diri , aku bakal
nemuin sosok teman yang lebih baik dari kamu kan ? itu salah , karna kamu tau ?
aku anak kecil itu sekarang berbeda dengan yang dulu pernah kamu kenal. Aku
jadi punya sifat Introvert .aku bisa jaga diri , bahkan aku aku susah percaya
sama orang , lebih parahnya aku mulai menyukai kesendirian tanpa teman, walau
terkadang iri melihat mereka yang bisa bahagia bareng teman-temannya. Tapi aku berfikir ulang, untuk apa aku iri ?
sudah cukup bahagia aku pernah mengenal kamu sebagai Teman ,Sahabat dan KAKAK .
Boleh aku ngeluh ?
soal ini ! iyah soal hidup , aku capek ,sepertinya aku udah sampe diTitik JENUH
aku :’) aku mau brontak boleh ? aku mau nangis , teriak boleh ? aku mau bilang
sama orangtua kalo aku tertekan ? Hah pasti jawaban mu ENGGAK . Iya kan ? haha
sudahlah aku paham, mungkin benar memang harus aku pendam sampe saatnya hati
ini Mati rasa ? :’D YOSH aku bisa karna aku Mau Kuat!
Dan untuk apa aku
seperti itu yakan ? kalo gak cukup bodoh menyesali semuanya ? aku punya mereka,
aku punya orangtua, dan aku juga punya seseorang baru yang datang penyuka
anime. Semoga mereka tetap stay bareng aku , dan semoga kenahagian ku kali ini
akan terus ada bersamaku :’)({})
Ok KAWAN malam ini
aku merindukan mu (lagi)!
Senin, 21 April 2014
BestMomentInmyLIFE
My Birthday Party *SweetSeventeen* bareng Kurawa Nisu :)
Tahun ini Indah banget spesial banget karna merekaaaa({})
semoga 4 harapannya tercapai :)
Terimakasih RPL :) =D
dan paling bikin bahagia dibulan Ini tuh ya adanya kaliaaaaan :)) semoga ALWAYS seperti ini ({}):*
Tahun ini Indah banget spesial banget karna merekaaaa({})
dan paling bikin bahagia dibulan Ini tuh ya adanya kaliaaaaan :)) semoga ALWAYS seperti ini ({}):*
Sekali lagi terimakasih kakak-kakak kurawa :) ka ali,ka indra,ka egi,ka andre dan terimakasih juga Annisa NRY ({})
Ini bener-bener jadi paling indah paling bahagia :*<3({})
Senin, 07 April 2014
Bintang yang Meredup
Kebahagiaan adalah
sesuatu yang sangat mutlak dinginkan oleh semua makhluk hidup.Semua orang tau
bahagia enggak bisa datang sendiri, banyak orang percaya bahagia bisa tercipta
hanya karna diri sendiri. Aku pernah mendengar seseorang berbicara bahwa “BAHAGIA
itu KITA yang Ciptain bukan dia atau pun mereka” . Aku percaya itu tapi kalo
enggak ada media yang buat kita bahagia , gimana kita bisa bahagia ? bahagia
juga butuh medianya kan ?
Aku bahagia saat
bersamamu, kamu ibarat kan Bintang yang selalu menyinari Hidup ku, hidup yang
setiap harinya selalu gelap tanpa terang. Kamu adalah bintang yang sengaja
tuhan jatuhkan (mungkin) untuk aku,kamu adalah bintang yang begitu terang
sangat terang bahkan berada dipaling atas,terang mu sangat sangat memberikan
sinar kehidupan yang terang dalam hidupku
Kamu,bintang yang menjelma menjadi seseorang yang aku sebut
“sahabat” ah bahkan lebih dari itu, iya lebih dari sahabat. Kamu yang selalu
menemani hari hariku yang kala itu sedang sangat membutuhkan seseorang. Saat
bertemu denganmu , kamu selalu membuatku tersenyum lepas , seolah beban yang
ada dihidupku musnah , kekonyolan mu teman yang menjadikan segalanya indah.
Kamu dan aku adalah
pribadi yang banyak mempunyai kesamaan, memiliki pemikiran yang selalu sama,
selalu menebar fake smile kepada tiap orang yang kita jumpai. Hari hari benar
benar indah saat kita selalu bersama, aku dan kamu bagaikan kakak adik yang
dipisahkan tuhan , kita bersahabat berdekatan selalu tanpa ikrar apapun kita
bangun ini semua atas dasar persahabatan ,kenyamanan.
Kenyamanan yang aku
rasakan saat ini membuatku tak ingin kehilangan atau melupakan setiap momen yang aku lalui
bersamamu J
tak ingin segalanya ini berakhir karna aku benar benar ingin tetap selalu
bersamamu , bersama Bintang yang selalu memberikan sinar terangnya J .
Akan tetapi tuhan
mungkin berkata lain, karena bintangku mulai meredup, mulai tak seterang dulu,
cahayanya perlahan kian padam, andai aku dapat memprotes ini kepada tuhan aku
sangat tidak mau kehilangan cahaya terangnya yang selalu setia menerangi
hari-hari ku.
Saat itu ,saat semuanya
gelap,Bintangku benar benar meredup bahkan padam.AKU KEHILANGAN KAMU.
Kehilangan orang yang selalu ada selalu menemani.tersadar mungkin tuhan punya
rencana lain dengan padamnya sinar Bintangku ini. Tapi aku tak mau munafik kalo
aku memang sangat kehilangan kamu, dan masih ingin merasakan semuanya seperti
dulu.
Aku selalu berdoa dan berharap kamu akan kembali
lagi seperti dulu , kembali menjadi Bintangku yang bercahaya terang. Aku masih
menginginkan mu.....
Create : Mania Indria Sari
Langganan:
Postingan (Atom)