Social Icons

Senin, 20 Januari 2014

Rasa Yang Tak Terungkap

Rindu barangkali semacam
racun yang kita racik sendiri dari
kesendirian kita yang sunyi, dari
tempat yang jauh, dari hilangnya
kesempatan untuk melihat senyum
seseorang yang kita sayangi, dari
pelukan yang lepas, dari ruang-
ruang kosong di antara jari-jemari,
dari sebuah pesan yang terlambat
masuk ke telepon genggam, dari
percakapan yang tergesa-gesa,
dari apapun saja yang membuat kita
nelangsa.
Racun itu kemudian kita minum
sendiri, membuat dada kita jadi
lemah dan mata kita berair…
Manusia selalu membutuhkan
perjalanan untuk menemukan
pengetahuan. Dan di kejauhan, aku
mencintai keseluruhan dirimu,
ternyata. Aku mencintai semua
kelebihan dan kekuranganmu
dengan sempurna. Ketika kau
dekat, aku menjadi lebih kuat.
Ketika kau jauh, kau menjadi nada-
nada minor yang menyusun simfoni
indah dalam diriku. Ketika kau
berada di sampingku, langkahku
tegap menuju kebahagiaan. Ketika
kau tak berada di sampingku, aku
berlari sekuat tenaga untuk
menemukan jalan terdekat untuk
menggenggam tanganmu kembali.
Tetapi betapapun aku memberikan
semuanya dan meskipun kau
melakukan segalanya, kita tak bisa
selamanya bersama-sama, bukan?
Ada saat-saat di mana kita mesti
berjalan sendiri-sendiri di tempat
yang berjauhan—sebagai dua
manusia yang saling merindukan.
Dan rasa kehilangan adalah
pengalaman ajaib yang membuat
kita lebih mengerti rasa memiliki—di
mana sepi selalu melubangi benteng
air mata, di mana lesat waktu tak
bisa kita kejar, di mana ribuan mil
jarak tak bisa kita ringkas.
Mengapa tuhan memberi kita
kemampuan untuk menciptakan
racun bernama kerinduan? Dalam
takdir yang memberikan semacam
perpisahan kepada sepasang
manusia, mengapa hidup seringkali
begitu sialan menciptakan jarak
yang tak bisa dilipat, juga waktu
yang tak bisa disingkat? Bisakah
kita menciptakan penawar untuk
sekadar memberi kita sedetik-
dekat dekapan hangat untuk
sepasang dada yang mendambakan
hangat sebuah pelukan?
Aku benci menjadi cengeng seperti
ini, tentu saja. Tetapi lebih
membenci semua hal tentang waktu,
segala hal tentang jarak, yang
memisahkan aku dari kamu.
But it wont be long… It wont be much
longer… I promise you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
 
Blogger Templates